Kamis, 31 Mei 2012 | By: Adi W.B.A

Laporan Praktikum Pembuatan Koloid


PEMBUATAN KOLOID

Tujuan     : Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara disperse dan                 kondensasi.

Teori        : Pengertian koloid
                 Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).

Sifat-sifat Koloid        :
a.         Efek Tyndall
     Sifat pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall, oleh karena itu sifat ini dinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan untuk membedakan system koloid dari larutan sejati,

b.    Gerak Brown
     Dibawah mikroskop ultra, partikel koloid akan tampak sebagai titik cahaya. Jika pergerakan titik cahaya atau partikel tersebut diikuti, partikel itu bergerak terus-menerus dengan gerakan zigzag. Hal ini pertama kali diamati oleh Robert Brown (1773-1858), seorang ahli botani inggris pada tahun 1827. Ia sedang mengamati butiran sari tumbuhan pada permukaan air dean mikroskop. Partikel koloid dalam medium pendispersinya disebut gerak brown.

c.     Adsorpsi koloid
     Partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas, maka partikel zat cair atau gas akan terakumulasi. Fenomena disebut adsorpsi. Jadi sdsorpsi terkait dengan penyerapan partikel pada permukaan zat. Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel pendispersi pada permukaanya. Daya adsorpsi partikel koloid tergolong besar Karenna partikelnya memberikan sesuatu permukaan yang luas. Sifat ini telah digunakan dalam berbagai proses seperti penjernihan air.

d.    Muatan koloid
     Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid. Semua partikel koloid memiliki muatan sejenis (positif dan negatif). Maka terdapat gaya tolak menolak antar partikel koloid. Partikel koloid tidak dapat bergabung sehingga memberikan kestabilan pada sistem koloid. Sistem koloid secara keseluruhan bersifat netral.

e.     Koagulasi
     Partikel-partikel koloid yang bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Apabila muatan listrik itu hilang , maka partikel koloid tersebut akan bergabung membentuk gumpalan. Proses penggumpalan partikel koloid dan pengendapannya disebut Koagulasi.

f.      Koloid pelindung
     Sistem koloid dimana partikel terdisperesinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar disebut koloid liofil.

Pembuatan Koloid

    Ukuran partikel koloid berada di antara partikel larutan dan suspensi, karena itu cara pembuatannya dapat dilakukan dengan memperbesar partikel larutan atau memperkecil partikel suspensi. Maka dari itu, ada dua metode dasar dalam pembuatan sistem koloid, yaitu:

  - Metode kondensasi yang merupakan metode bergabungnya partikel-partikel kecil larutan sejati yang membentuk partikel-partikel berukuran koloid

     - Metode dispersi yang merupakan metode dipecahnya partikel-partikel besar sehingga menjadi partikel-partikel berukuran koloid.

Pemurnian Koloid

     Seringkali terdapat zat-zat terlarut yang tidak diinginkan dalam suatu pembuatan suatu sistem koloid. Partikel-partikel tersebut haruslah dihilangkan atau dimurnikan guna menjaga kestabilan kolid. Ada beberapa metode pemurnian yang dapat digunakan, yaitu:

a.    Dialisis

     Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada permukaannya. Pada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabel.

b. Elektrodialisis
    
    Pada dasarnya proses ini adalah proses dialysis di uh medan listrik.

c.    Penyaring Ultra
     Partikel-partikel kolid tidak dapat disaring biasa seperti kertas saring, karena pori-pori kertas saring terlalu besar dibandingkan ukuran partikel-partikel tersebut. Tetapi, bila kertas saring tersebut diresapi dengan selulosa seperti selofan, maka ukuran pori-pori kertas akan sering berkurang. Kertas saring yang dimodifikasi tersebut disebut penyaring ultra.

Alat dan Bahan    :



Cara Kerja :
Percobaan A  : Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi 

a.     Sol belerang dalam air
1.    1 bagian gula dengan 1 bagian belerang dicampurkan,lalu gerus dengan alu dan lumpang sampai halus
2.    Diambil 1 bagian campuran diatas dan campurkan kembali dengan 1 bagian gula, lalu gerus kembali sampai halus.
3.    Dan ulangi langkah nomor 2 sampai empat kali. Lalu, ambil 1 bagian campuran keempat dan tuangkan campuran itu ke dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air. Kemudian aduk campuran ini. Amati hasilnya.

b.     Sol agar-agar dalam air
1.    Ambil agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ked lam gelas kimia yang berisi 25 ml air mendidih.
2.    Dinginkan campuran tersebut dan perhatikan apa yang terjadi. Cara ini disebut peptisasi.

Percobaan B  : Pembuatan sol dengan cara kondensasi
1.    50 ml air dalam gelas kimia 100 ml dipanaskan sampai mendidih.
2.    Lalu tambahkan larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan berubah warna menjadi merah kecoklatan. Amati hasilnya.

Percobaan C  : Pembuatan emulsi     
1.    1 ml minyak tanah dan 5 ml air dimasukan ke dalam suatu tabung reaksi, lalu disumbang dengan tutup gabus atau karet. Guncangan tabung dengan keras. Letakan tabung reaksi di rak.
2.    1 ml minyak tanah, 5 ml air dan 15 tetes sabun dimasukan ke dalam tabung reaksi lain, lalu disumbang dengan tutup gabus atau karet. Guncangan tabung dengan keras. Letakan tabung reaksi di rak. Amati kedua tabung tersebut.

Hasil Pengamatan         :


Pertanyaan :

1.    Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara disperse dan kondensasi !
Jawab : Metode kondensasi yang merupakan metode
bergabungnya partikel-partikel kecil larutan sejati yang
membentuk partikel-partikel berukuran koloid.Metode dispersi
yang merupakan metode dipecahnya partikel-partikel besar
sehingga menjadi partikel-partikel berukuran koloid.

2.    Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang?
Jawab : Fungsi gula adalah untuk memudahkan
menghaluskan/memecah butiran belerang menjadi partikel
partikel koloid.Setelah campuran dimasukan dalam air gula
akan larut sedangkan belerang tidak larut menghasilkan sol
belerang.

3.    Apa yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan kedalam air mendidih? Tuliskan reksi kimianya!
Jawab : Campuran air mendidih dengan FeCL3 lebih kental.

            FeCl3 + H2O          Fe(OH)3 +HCl

Kesimpulan         :

Dari percobaan yang telah kami buat, kami dapat
membedakan serta memahami pembuatan koloid secara
disperse dan  kondensasi.

Anggota Kelompok : Adi, Afif, Alifaresa, Arkan, Diah












1 komentar:

Anonim mengatakan...

pasang barnner gratis bung mumpung lagi promosi , ayo buruan kunjungi!! http://akangyanto.blogspot.com/

Posting Komentar